Monday, January 21, 2013

1

Massa Jenis Larutan


Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg•m-3). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :

dengan ρ adalah massa jenis,
m adalah massa,
V adalah volume.
Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3).
1 g/cm3=1000 kg/m3
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3. Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif'.
Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya sama

Minyak kelapa (Oleum Cocos) yaitu suatu cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, mempunyai bau khas dan tidak tengik. Minyak kelapa larut dalam 2 bagian etanol (95%) pada suhu 60oC, sangat mudah larut dalam kloroform dan mudah larut dalam eter P. Massa jenis minyak kelapa adalah 0,845-0,905 g/m3.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3. Sedangkan massa jenis minyak adalah 0,845-0,905 g/m3. Jadi jika minyak dan air dicampurkan, minyak akan berada di permukaan larutan sedangkan air berada di bawah permukaan. Sabun cair memiliki berat jenis lebih berat dari pada air, jika dilarutkan dalam air ia akan tenggelam.
Hukum Archimedes :
“Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan ke atas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut”.
Daya Apung (buoyancy) ada 3 macam, yaitu :
1. Daya apung positif (positive buoyancy) : bila suatu benda mengapung.
2. Daya apung negatif (negative buoyancy) : bila suatu benda tenggelam.
3. Daya apung netral (neutral buoyancy) bila benda dapat melayang
Jika fluida < ρ benda maka benda berada dalam keadaan seimbang, volume zat cair yang dipindahkan harus < volume benda. Artinya tidak seluruhnya berada terendam dalam zat cairan denga perkataan lain benda mengapung. Agar benda melayang maka volume zat cair yang dipindahkan harus = volume benda dan rapat massa cairan yang sama dengan rapat massa benda. Jika ρ > fluida, maka benda akan mengalami gaya total ke bawah yang tidak sama dengan 0. Artinya benda akan jatuh tenggelam.
Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida akan mendapatkan gaya angkat ke atas yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan.
Maka :
a. Benda dapat terapung bila massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair.
b. Benda dapat melayang bila massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair.
c. Benda dapat tenggelam bila massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair.
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa telur saat dimasukkan dalam larutan garam telur mengapung. Sedangkan telur yang dimasukkan ke dalam air  biasa tenggelam. Hal ini disebabkan hukum Archimedes mengenai prinsip TENGGELAM, maka telur tenggelam dalam air  biasa  disebabkan karena :
– W telur > Fa
(berat telur > gaya ke atas oleh air)
– S telur > S zat cair
(berat jenis telur > berat jenis zat cair)
Sedangkan Telur yang mengapung pada larutan garam karena Dengan menambahkan garam ke dalam air tersebut, berarti kita menambahkan sejumlah massa ke dalam air. Karena garam larut di dalam air dan volume airnya tetap, massa jenis air sekarang menjadi lebih besar daripada keadaannya semula. Selain itu, penambahan garam juga berarti mengubah berat air. Penambahan garam tidak mengubah berat telur. Massa telur tetap. Semakin banyak garam yang dimasukkan ke dalam gelas, massa jenis air menjadi semakin besar
Mengapa air tidak bisa bersatu dengan minyak??
Biasanya air adalah bahan pencampur terbaik, Benda cair ini bercampur, berbaur, bahkan intim dengan hampir apa saja. Jenis zat yang dapat dilarutkan oleh air lebih banyak dibandingkan dengan zat lain. Itu sebabnya air desebut sebagai pelarut universal.
Tapi ada zat yang paling tidak disukai oleh air dan sedapat mungkin dihindarinya: minyak. Air tidak pernah mau memeluk minyak untuk membasahinya, apalagi melarutkannya. Air bergulir begitu saja ketika jatuh di punggung itik karena bulu-bulunya yang berminyak.
Air, sebagaimana yang diketahui tersusun dari tiga atom: dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Sebaliknya air terbentuk dari molekul-molekul besar yang tersusun atas sejumlah besar atom karbon dan hidrogen, tanpa oksigen sama sekali. Tidak perduli berapa lama anda mengurung mereka dalam satu ruangan, mereka tidak akan bersekutu.
Ada apa dalam minyak sehingga tidak bisa besekutu dengan air?
Dalam air murni, sebagaimana  dalam tiap zat cair, molekul-molekulnya dipersatukan oleh semacam gaya, gaya yang khusus yang bersifat polar. Masing-masing seperti  magnet kecil yang memiliki kutub positif dan negatif. Magnet kecil yang akan menarik zat lain kalau zat itu juga memiliki sifat magnet (bersifat polar). Dalam molekul minyak  yang besar tidak ada yang bersifat polar pada setiap bagiannya, sehingga setiap ujungnya tidak bermuatan listrik, sehingga tidak dapat membuat molekul minyak ingin bersatu dengan molekul-molekul air.

 Hal ini dibuktikan dengan praktikum yang telah kami lakukan yaitu sebagai berikut:



0

Pemeriksaan Darah Lengkap


Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu suatu jenis pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita suatu penyakit infeksi.

Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu
1. Hemoglobin
2. Hematokrit
3. Leukosit (White Blood Cell / WBC)
4. Trombosit (platelet)
5. Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)
6. Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
7. Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR)
8. Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)
9. Platelet Disribution Width (PDW)
10. Red Cell Distribution Width (RDW)
Pemeriksaan Darah Lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang datang ke suatu Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan hasil yang diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih spesifik terhadap gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang tepat bisa segera dilakukan. Lamanya waktu yang dibutuhkan suatu laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ini berkisar maksimal 2 jam.

Hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.

Dalam menentukan normal atau tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita harus memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium klinik, yaitu :
Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
Anak anak : 11-13 gram/dl
Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan penyakit sistemik (kanker, lupus,dll).
Sedangkan kadar hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor, preeklampsi, hemokonsentrasi, dll.


Hematokrit
Hematokrit merupakan ukuran yang menentukan banyaknya jumlah sel darah merah dalam 100 ml darah yang dinyatakan dalam persent (%). Nilai normal hematokrit untuk pria berkisar 40,7% - 50,3% sedangkan untuk wanita berkisar 36,1% - 44,3%.
Seperti telah ditulis di atas, bahwa kadar hemoglobin berbanding lurus dengan kadar hematokrit, sehingga peningkatan dan penurunan hematokrit terjadi pada penyakit-penyakit yang sama.


Leukosit (White Blood Cell / WBC)
Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.
Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ul darah.
Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit sumsum tulang, dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi bakteri, penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll



Trombosit (platelet)
Trombosit merupakan bagian dari sel darah yang berfungsi membantu dalam proses pembekuan darah dan menjaga integritas vaskuler. Beberapa kelainan dalam morfologi trombosit antara lain giant platelet (trombosit besar) dan platelet clumping (trombosit bergerombol).
Nilai normal trombosit berkisar antara 150.000 - 400.000 sel/ul darah.
Trombosit yang tinggi disebut trombositosis dan sebagian orang biasanya tidak ada keluhan. Trombosit yang rendah disebut trombositopenia, ini bisa ditemukan pada kasus demam berdarah (DBD), Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP), supresi sumsum tulang, dll.


Eritrosit (Red Blood Cell / RBC)
Eritrosit atau sel darah merah merupakan komponen darah yang paling banyak, dan berfungsi sebagai pengangkut / pembawa oksigen dari paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh dan membawa kardondioksida dari seluruh tubuh ke paru-paru.Nilai normal eritrosit pada pria berkisar 4,7 juta - 6,1 juta sel/ul darah, sedangkan pada wanita berkisar 4,2 juta - 5,4 juta sel/ul darah.Eritrosit yang tinggi bisa ditemukan pada kasus hemokonsentrasi, PPOK (penyakit paru obstruksif kronik), gagal jantung kongestif, perokok, preeklamsi, dll, sedangkan eritrosit yang rendah bisa ditemukan pada anemia, leukemia, hipertiroid, penyakit sistemik seperti kanker dan lupus, dll


Indeks Eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
Biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia (Suatu kondisi di mana ada terlalu sedikit sel darah merah). Indeks/nilai yang biasanya dipakai antara lain :
MCV (Mean Corpuscular Volume) atau Volume Eritrosit Rata-rata (VER), yaitu volume rata-rata sebuah eritrosit yang dinyatakan dengan femtoliter (fl)
    MCV =  Hematokrit x 10
                Eritrosit
    Nilai normal = 82-92 fl

MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) atau Hemoglobin Eritrosit Rata-Rata (HER), yaitu banyaknya hemoglobin per eritrosit disebut dengan pikogram (pg)
     MCH = Hemoglobin x 10
                     Eritrosit
     Nilai normal = 27-31 pg

MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration) atau Konsentrasi Hemoglobin Eritrosit Rata-rata (KHER), yaitu kadar hemoglobin yang didapt per eritrosit, dinyatakan dengan persen (%) (satuan yang lebih tepat adalah “gr/dl”)
      MCHC = Hemoglobin x 100
                      Hematokrit

      Nilai normal = 32-37 %

Laju Endap Darah
Laju Endap Darah atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam. LED merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).
International Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan LED, hal ini dikarenakan panjang pipet Westergreen bisa dua kali panjang pipet Wintrobe sehingga hasil LED yang sangat tinggi masih terdeteksi.
Nilai normal LED pada metode Westergreen : Laki-laki : 0 – 15 mm/jam
                                                                      Perempuan : 0 – 20 mm/jam  



Hitung Jenis Leukosit (Diff Count)
Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya memiliki fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit.  Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah relatif dari masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total dan hasilnya dinyatakan dalam sel/μl.
Nilai normal : Eosinofil 1-3%, Netrofil 55-70%, Limfosit 20-40%, Monosit 2-8%


Platelet Disribution Width (PDW)
PDW merupakan koefisien variasi ukuran trombosit. Kadar PDW tinggi dapat ditemukan pada sickle cell disease dan trombositosis, sedangkan kadar PDW yang rendah dapat menunjukan trombosit yang mempunyai ukuran yang kecil.
Red Cell Distribution Width (RDW)RDW merupakan koefisien variasi dari volume eritrosit. RDW yang tinggi dapat mengindikasikan ukuran eritrosit yang heterogen, dan biasanya ditemukan pada anemia defisiensi besi, defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12, sedangkan jika didapat hasil RDW yang rendah dapat menunjukan eritrosit yang mempunyai ukuran variasi yang kecil.

0

POM STABA


Sebagai bentuk kerjasama dan keakraban antar mahasiswa Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih, maka telah diadakan sebuah kompetisi olahraga yang dinamakan “Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung” yang berlangsung dari tanggal 22 November 2012 sampai dengan tanggal 2 Desember 2012.
Dalam kegiatan yang berlangsung 10 hari ini dipertandingkan 5 jenis cabang olahraga, yakni Marathon Estafet, Futsal Putra/Putri, Volley Putra/Putri, Tenis Meja, dan Bulu Tangkis. Setiap Angkatan wajib mengikuti POM tersebut untuk menambah meriahnya kegiatan.
  Pada laga awal, pertandingan dibuka dengan marathon estafet yang dimenangkan oleh D3 B Tingkat 2, kemudian dilanjutkan oleh Bulu Tangkis. Hari kedua adalah pertandingan Final Bulu Tangkis yang dimenangkan oleh D3 B Tingkat 3 dan Tenis Meja dimenangkan oleh S1 Tingkat 2. Hari ketiga dipertandingkan Volley Putri yang dimenangkan oleh D3 A Tk.2. Hari keempat Pertandingan Futsal Putri dimenangkan oleh S1 Tingkat 2 dan hari terakhir Pertandingan Futsal Putra dimenangkan oleh D3 B Tingkat 2.



“SEMANGAT KEBERSAMAAN DALAM PERSAINGAN”







0

Beauty class “SARI AYU”

Minggu, 18 November 2012 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STABA mengadakan acara Beauty Class dari Sari Ayu Martha Tilaar. Acara ini mengusung konsep Cantik Alami Seutuhnya.
Teddy Pranatyo, Staf Marketing dan Sales Director Martha Tilaar Group mengatakan, konsep Cantik Alami Seutuhnya terbagi tiga. "Pertama adalah kita provide fullrange produk kita dari bentuk pembersih, pelembab, penyegar sampai ke jamu. Yang kedua, menyediakan full servicesperawatan facial, beauty class, dan sebagainya. Dan ketiga juga resultnya, selalu ditonjolkan before dan after," ujar Teddy.
Acara kelas kecantikan berlangsung semarak. Minat mahasiswi, tercermin dari tingginya jumlah peserta. Dibantu para beauty consultant Sari Ayu, para peserta mengaku mendapat banyak manfaat tentang cara merias wajah. Mereka juga menjadi lebih tahu cara penggunaan jenis make up yang tepat untuk karakter wajah dan jenis kulit. Sehingga nantinya penampilan mereka lebihkinclong.  Teddy mengungkapkan, pihaknya ingin wawasan kalangan muda bertambah dalam mengartikan konsep kecantikan. "Supaya mereka tahu bahwa kecantikan tidak hanya dari wujud luarnya saja. Tapi wawasan, kecerdasan, dan emosionalitas jugapart of beauty," ucap dia.
Astri
Pemenang Beauty Class

  Ajang ini dinilai positif oleh para peserta. Astri yang terpilih sebagai pemenang tak menyangka bisa menang.  "Nggak nyangka bakal menang, Sariayu itu inspiring beauty bangets... karna bikin cantik alami seutuhnya, satu lagi yang penting banget yaitu HALAL dari MUI buat kita yang muslimah juga berhijab. Berhijab bukan berarti menutupi kulit yang kasar, kusam, kering. Kan ada Produk Sariayu yang lengkap, jadi berhijab mengikuti syariat agama and pake Sariayu ga melanggar syariat agama kan HALAL." ujar dia.

0

Donor Darah

Seminar Talk Show Thalasemia yang dilaksanakan tanggal 18 April 2012 oleh Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung kelanjutan acara yaitu donor darah yang dilaksanakan tanggal 10 Oktober 2012 di besment STABA. Acara donor darah itu telah dipersiapkan oleh para panitia Peduli Talasemia yang bekerja sama dengan RS.HS yang dilaksanakan pada pukul 09.00-15.00.
Donor darah adalah proses dimana penyumbang darah secara suka rela diambil darahnya untuk disimpan di bank darah, dan sewaktu-waktu dapat dipakai pada transfusi darah.
“Setetes Darah dapat menyelamatkan penderita Thalassemia”
 Sebelum pengambilan darah  akan ada pemeriksaan terlebih dahulu diantaranya berat badan, TD, usia, Hb, golongan darah, apabila lolos pemeriksaan nanti darah akan diambil sebanyak 350cc atau 450gr, darah yang sudah didonorkan pun tidak akan langsung diberikan kepada orang yang membutuhkan darah tersebut, tetapi akan dicek terlebih dahulu di Laboratorium apabila sudah aman dan bisa digunakan maka darah yang didonorkan tersebut bisa diberikan kepada orang yang membutuhkan. Darah yang di cek di Laboratorium itu bukan darah yang berasal dari labu saat pendonoran berlangsung tetapi dari tabung yang ketika kita mendonorkan darah, jadi darah kita pun diambil selain dalam bentuk labu diambil juga di dalam tabung nah dari tabung itulah yang di gunakan saat pengecekan di Laboratorium nanti.


0

Piala BEM STABA

Yuk, kita intip kegiatanBEM STABA 03 di Bulan Juli.
Yang Pertama di awal Bulan BEM mengadakan acara PIALA BEM 03 tepatnya pada tanggal 01 Juli 2012.
Piala BEM 03 merupakan salah satu program kerja yang terlaksana dan berjalan dengan lancar. Piala BEM 03 melibatkan 9 tim Futsal baik dari dalam kampus maupan perwakilan dari luar kampus.  Pertandingan demi pertandingan berlangsung sengit sampai akhirnya  DHB A (Darma Husada Bandung)  menjadi pemenang pertama setelah berhasil mengalahkan rekan se-kampusnya DHB B. Walaupun perwakilan dari STABA tidak berhasil memenangkan pertandingan tapi hal utama dalam acara ini mempererat silaturahmi antar mahasiswa analis di Bandung dan menumbuhkan rasa sportifitas.
  Acara selanjutnya yang berlangsung pada akhir bulan tepatnya pada 26 Juli 2012. Acara yang bertepatan pada bulan Ramadhan ini merupakan salah satu program Kerja Biro Kerohanian. Ya, Acara Buka Puasa Bersama Anak Yatim. Acara ini, berlangsung sangat hikmat dan penuh dengan nilai pembelajaran hidup. Dengan mengundang langsung Anak Yatim ke Mesjid Al-Haq Bakti Asih acara menjadi semakin meriah. Acara ini sangat memberikan kesan tersendiri dan memberikan pelajaran dalam hidup kita.
  So, bersyukurlah dengan apa yang kita miliki sekarang, tidak semua orang seberuntung kita.. Apa lagi ya acara BEM STABA Selanjutnya?? Yuk, kita nantikan gebrakan demi gebrakan yang akan dibuat oleh BEM STABA 03.. MAJU TERUS BEM 03..

0

Badan Eksekutif Mahasiswa STABA

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), merupakan salah satu organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat universitas atau institute.
BEM STABA adalah lembaga kemahasiswaan di Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih, yang dimulai pada 18 April 2010. Eits, usia BEM STABA masih muda, tapi jangan salah pengalamannya dalam event kampus sudah tak terhitung lagii..
Di tahun pertamanya, BEM STABA ini dipimpin oleh seseorang yang sangat bertanggungjawab dan sangat berwibawa. Beliau pun menjadi salah satu perintis berdirinya BEM STABA. Gilang Nugraha.

Pada BEM STABA 02 dipimpin oleh pemimpin yang sangat demokratis dan berdedikasi tinggi, Ari Ardiansyah.

Di tahun ini kepemimpinan BEM begitu mengalami hal yang menarik. Karena di BEM STABA 03 ini dipimpin oleh seorang perempuan. Hal ini menunjukan pandangan persamaan derajat antara perempuan dan laki-laki.. RINI SUNARDI membuktikan bahwa dirinya akan mampu memimpin BEM STABA. Sehingga saat pemilihan Bulan Mei 2012 kemarin, terpilihlah beliau sebagai PRESIDEN BEM STABA 03.



0

Analis Kesehatan


Siapa Analis Kesehatan itu?
Analis Kesehatan atau disebut juga Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah tenaga kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi prosedur laboratorium dengan memanfaatkan berbagai sumber daya(KEPMENKES RI NOMOR 370/MENKES/SK/III/200)
Di Indonesia memang lebih sering digunakan dan dikenal istilah Analis Kesehatan daripada Ahli Teknologi Labkes. Sedangkan di dunia internasional contohnya di Kanada dan US menggunakanMedical Laboratory Technologist/Scientist, di UK Biomedical Scientist, di Jepang Rinshoukensagishi. Meskipun berbeda nomenkelatur, tapi secara garis besar tugas dan pekerjaannya sama.

Apa itu Teknologi Laboratorium Kesehatan?
Teknologi Laboratorium Kesehatan (internasional: Medical Laboratory Science/Technology) adalah disiplin ilmu kesehatan yang memberikan perhatian terhadap semua aspek laboratoris dan analitik terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia serta ilmu kesehatan lingkungan.(KEPMENKES RI NOMOR 370/MENKES/SK/III/200)
Tugas Analis Kesehatan
Analis kesehatan melakukan beragam tes (Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi, Imuno-serologi, Toksikologi, Kimia makanan-minuman, Kimia air, Patologi Anatomi, Biologi Molekuler) yang menggunakan instrumentasi untuk membantu diagnosis, mengobati dan mencegah penyakit. Tanggung jawabanya berupa mengumpulkan dan menyiapkan sampel seperti darah, cairan tubuh, jaringan juga menginterpretasi hasil. Seringkali bekerja secara independen namun analis kesehatan adalah bagian penting dari tim pelayanan kesehatan.
Analis kesehatan di Indonesia berbeda tugas dan kemampuannya. Tak hanya menunjang dalam analisis spesimen klinis, namun juga analisis benda non-abiotik seperti air, makanan, dan minuman.

Sunday, January 20, 2013

0

Etika Profesi Analis Kesehatan


Etika Profesi Analis Kesehatan memiliki tiga dimensi utama, yaitu :

  •  Keahlian (pengetahuan, nalar atau kemampuan dalam asosiasi dan terlatih)
  • Keterampilan dalam komunikasi ( baik verbal & non verbal)
  • Profesionalisme (tahu apa yang harus dilakukan dan yang sebaiknya dilakukan)
Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang analis kesehatan :

  1.  Keterampilan dan pengetahuan dalam pengambilan spesimen, termasuk penyiapan pasien, labeling, penanganan, pengawetan, atau fiksasi, permprosesan, penyimpanan dan pengiriman spesimen.
  2.  Keterampilan dalam mengerjakan prosedur laboratorium.
  3. Keterampilan dalam melaksanakan metode pengujian dan pemakaian alat yang benar.
  4. Keterampilan dalam melakukan perawatan dan pemeliharaan alat, kalibrasi, dan penanganan masalah yang berkaitan dengan uji yang dilakukan.
  5. Keterampilan dalam pembuatan dan uji kualitas media serta reagen untuk pemeriksaan laboratorium.
  6. Kewaspadaan terhadap factor yang mempengaruhi hasil.
  7. Ketrampilan dalam mengakses dan menguji keabsahan hasil uji melalui evaluasi mutu hasil, sebelum melaporkan hasil uji.
  8. Keterampilan dalam menginterprestasikan hasil uji.
  9. Kemampuan merencanakan kegiatan laboratorium sesuai dengan jenjangnya.
Profesionalisme Analis Kesehatan :

  • Tangibles (bukti langsung dan nyata) meliputi kemampuan hasil pengujian, dapat menunjukkan konsep derajat kesehatan pada diri sendiri.
  • Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.
  • Responsiveness (daya tanggap), yaitu tanggap dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap pemakai jasa (pasien, klinisi, dan profesi lain)
  • Assurance (jaminan), mencakup kemampuan, kesopanan, sifat dapat dipercaya yang dimiliki Analis Kesehatan dan bebas dari resiko bahaya atau keragu-raguan.

1

Pemeriksaan Urine Lengkap

A. Analisis Urine
Materi yang terkandung di dalam urine bisa diketahui melalui urinealisis atau pemeriksaan urine. "Lewat urinealisis kita dapat mengetahui fakta tentang ginjal dan saluran urine. Selain itu, juga dapat diketahui mengenai faal berbagai organ tubuh, seperti hati, saluran empedu, pankreas, cortex adrenal, dan lain sebagainya,".
Namun, ditambahkannya, memilih contoh (sampel) urine harus disesuaikan dengan tujuan pemeriksaan. Ketika melakukan urinealisis memakai urine kumpulan sepanjang 24 jam pada seseorang, ternyata susunan urine itu tidak banyak berbeda dari susunan urine 24 jam berikutnya. Namun, bila mengadakan pemeriksaan dengan sampel-sampel urine pada saat yang tidak menentu, seperti di waktu siang atau malam, dapat dilihat perbedaan yang jauh dari sampel-sampel itu.
Pemeriksaan urine lengkap di laboratorium akan melihat warna urine, kepekatannya, pH, berat jenis, sel darah putih, sel darah merah, sedimen, sel epitelial, bakteri, kristal, glukosa, protein, keton, bilirubin, darah samar, nitrit, dan urobilinogen.
Ciri – ciri urine normal :
1. “Volume”
Urine rata-rata : 1-1,5 liter setiap hari; tergantung luas permukaan tubuh dan intake cairan.
2. “Warna”
Kuning bening oleh adanya urokhrom. Secara normal warna dapat berubah, tergantung jenis bahan /obat yang dimakan. banyak carotein, warna kuning banyak melanin, warna coklat kehitam-hitaman. banyak darah, warna merah tua ( hematuria ) banyak nanah, warna keruh (piuria) adanya protein, warna keruh (proteinuri)
3. “Bau”
Urine baru, bau khas sebab adanya asam-asam yg mudah menguap Urine lama, bau tajam sebab adanya NH3 dari pemecahan ureum dalam urine Bau busuk, adanya nanah dan kuman-kuman Bau manis, adanya asetan
4.“Berat Jenis Urine”
Normal : 1,002-1,045, rata-rata 1,008
5. “pH Urine”
Kurang lebih ph = 6 atau sekitar 4,8-7,5 Px dgn kertas lakmus (reaksi) : Urine asam, warna merah. Urine basa, warna biru



1. Infeksi Saluran Kemih ( ISK )
Diabetes, adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi lewat sample – sample urine. Urine seorang penderita diabetes (diabetesi) mengandung gula, yang tidak dapat ditemukan pada urine orang yang sehat.
Tes urine bisa juga dipakai untuk melihat apakah seseorang mengalami gangguan hati atau tidak. Bisa dilihat dari bilirubin dan urobilinogennya negatif atau tidak. Lewat pemeriksaan urine pula, dapat diketahui apakah seseorang mengalami infeksi saluran kemih.

2. Tanda Dehidrasi
Urine juga menjadi penunjuk dehidrasi (tubuh kekurangan cairan). Orang yang tidak menderita dehidrasi akan mengeluarkan urine bening seperti air. Sebaliknya, orang yang mengalami dehidrasi, urinenya berwarna kuning pekat atau cokelat karena tubuh kehilangan garam dan mineral dalam jumlah yang banyak.
Untuk mengembalikan urine Anda ke warna semula, cobalah minum larutan garam elektrolit, misalnya oralit. Bila oralit tak tersedia, cobalah larutan gula-garam. Cara membuatnya mudah saja, yakni larutkan satu sendok teh gula dan sejumput garam ke dalam 200 cc air matang. Bila dehidrasi tak membaik, perlu pemberian cairan infus.

3. Tes HIV Lewat Urine
Tes urine menjadi cara sederhana dan efektif untuk mengidentifikasi infeksi HIV, terutama pada kelompok berisiko tinggi. Seperti yang dilaporkan para peneliti dalam jurnal Acquired Immune Deficiency Syndromes. Tes urine berguna untuk mengidentifikasi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang tidak mau dites darah,".

B. Cara Pengambilan Spesimen Urine.
            Petugas memberikan penjelasan tentang cara mengumpulkan urine dalam botol yang disediakan sesuai dengan jenis permintaan tes yang di minta :
- Urine sewaktu (urine yang dikeluarkan pada suatu waktu yang tidak ditentukan secara khusus).
- Urine pagi (urine yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur)
- Urine post prandial (Urine yang pertama kali dikemihkan 1,5-3 jam setelah makan).
- Urine 24 jam misalnya ; urine yang dikeluarkan jam 7 pagi dibuang. Semua urine yang dikeluarkan kemudian ditampung termasuk urine jam 7 pagi esok harinya.
- Tampung urine dalam botol atau tempat bersih kurang lebih 10 cc dengan cara penderita disuruh kemih urine pertama kali dikemih dibuang dan diambil bagian tengah dan urine terakhir dibuang.

Tujuan Pemeriksaan Urine Lengkap:
Untuk mengetahui unsur-unsur yang ada dalam urine secara lengkap sehingga dapat membantu menegakkan diagnose dokter pemeriksa.

Tes Makroskopis (secara mata telanjang) :
Perhatikan warna atau kejernihan dan bau.

Tes Kimia:
1. Celupkan 1 lembar reagen strip kedalam urine sampai urine mengenai seluruh.
2. Letakkan pada alat Uriscan, jalankan sesuai prosedur.
3. Hasil keluar dalam bentuk print out, berupa :
Berat Jenis (BJ), pH, Lekosit, Nitrit, Protein, Glukosa, Keton, Urobilinnogen, Bilirubin.

Tes Mikroskopis:
1. Masukkan 10-15 ml urine kedalam tabung reaksi, sentrifuge selama 5 menit pada 1500-2000 rpm.
2. Buang cairan dibagian atas tabung, sehingga volume cairan dan sediaan tinggal 0,5 ml.
3. Kocok tabung untuk meresuspensikan sediment.
4. Letakkan 1 tetes suspensi di atas objek glass.
5. Periksa sediaan di bawah mikroskop dengan lensa objektif 10 X (LPK) untuk melaporkan jumlah rata-rata sediaan, lensa objektif 40 X (LPB) untuk melaporkan jumlah rata-rata eritrosit dan leukosit.
6. Tulis hasil yang diperoleh berupa :
elemen organik yaitu jumlah sel eritrosit, leukosit, sel epitel, silinder, bakteri dan elmen an organik berupa kristal, zat lemak.
Catat hasil pemeriksaan dan ditandatangani oleh dokter penanggung jawab laboratorium.

 
My Melody Kawaii